Rabu, 15 Februari 2012

Dia kekasihku part 3


Kenapa aku bisa mimpiin Top ya ? padahal aku tidak mengingat nya sedikitpun.. oh god, kepala ku pusing sekali. Aku melirik jam dinding,ahh sudah jam delapan.. aku bisa telat kuliah hari ini.
Eomma, aku berangkat dulu” aku langsung jalan keluar tanpa menoleh sedikitpun keruang makan, aku tidak ingin bertemu appa lalu membahas tentang kuliahku lagi. Padahal perutku berontak minta diisi ditambah rasa sakit yang tiba-tiba menyerang kepalaku. Sepertinya aku harus pakai sopir,kepala ku sakit sekali. ”Mobil siapa itu diluar ?”tapi aku sepertinya kenal sama orang yang berdiri disamping mobil itu,walau orang nya memunggungi ku tapi aku pastikan itu Top. Tuh kan benar.. sedang apa dia disini ?
                Dia melambaikan tangannya kearah ku, kemudian aku menghampirinya. “Sedang apa kau disini ?” tanyaku .
“Menjemputmu ,ayo kita sepertinya akan terlambat” dia membukakan pintu untukku.
“Tapi..itu.. aku “ aku menunjuk mobil ku yang lagi dipanasin sama sopir.
“Naik mobil ku saja, please !!!” sebenarnya aku tidak berminat berangkat dengannya, karena aku memang belum merasa akrab dengannya . Tapi.. setelah melirik jam tangan ku, aku langsung masuk ke mobilnya karena aku tidak mau terlambat lagi.
“Kenapa terlambat ?” Tanya Top memecahkan kesunyian.
“Terlambat apanya ? bukannya kita tidak buat janji,kamu juga tidak bilang mau menjemput ku”
“Benar juga” katanya cengengesan
“Kenapa kamu menjemput ku ?”
“Hmmm… kenapa ya ??” dia menatap ku.. oh god,matanya.
“Tapi apapun alasan mu,aku seharusnya berterimakasih. Karena kepala ku juga agak sedikit pusing”
“Apa perlu kedokter ???”
“Ooh..please jangan berlebihan seperti itu. Aku hanya pusing biasa, minum obat juga hilang”
“Apa kamu mau kita berhenti di apotik dulu ?”
“Nanti kita bisa terlambat” kataku sambil melirik jam tangan ku.
“Tidak apa-apa” katanya kemudian.
“Apa kamu sering pusing begini ??”
“Kadang, kalau terlalu banyak masalah atau memikirkan sesuatu kepala ku pasti langsung sakit”
“Memangnya kamu ada masalah apa ?”
“Hmm.. sepertinya terlalu dini kalau aku bercerita padamu,bukannya kita baru kenal beberapa hari ? kita juga tidak dekat kan !”
“Oh begitu ya ? apa aku boleh mendekati mu ? maksudku mengenalmu lebih dekat ?” ada apa dengan namja  ini sebenarnya ? kenapa dia begitu percaya diri begini.
“Terserah kamu saja !” Lalu dia menghentikan mobilnya didepan apotik. Aku langsung turun tapi dia menahan tanganku. “Biar aku saja yang belikan” katanya sambil turun dari mobil, lalu menanyakan nama obat yang akan kubeli.
                “Kamsahamnida” kataku waktu dia menyerahkan obat dan air minum kepadaku. Aku langsung meminum obat itu. Lalu dia menjalankan mobilnya kembali.
“Apa sudah baikkan ?” dia melihatku dengan tatapan cemas.
“Apa kamu fikir minum obat terus sakitnya langsung hilang ?”
“Hee.. , benar juga,tapi wajahmu pucat !” dia terus-terusan melirikku, membuat ku jadi salah tingkah.
“Aku tidak apa-apa” disaat yang sama perutku melilit hebat.
“Auu…” aku memegangi perutku.
“Kenapa ? “ Top langssung menghentikan mobilnya.
“Perutku, sakit sekali..” aku sudah tidak tahan, tampak sekali kecemasan diwajah Top.
“Sandra..kamu kenapa ?” dia memegang bahuku.
“Entahlah..perutku terasa sakit sekali”
“Apa tadi kamu sudah sarapan ?”
“Belum”
Ya,belum sarapan kenapa nekat minum obat ? apa kau mau mati ?” hah ? ada apa lagi dengan pria ini ? tadi seolah-olah sudah akrab,sekarang berani membentakku !
“Tadi aku telat bangun,jadi tidak sempat sarapan !”
“Itu yang membuat kamu sakit perut,sekarang bagaimana ?”
“Terus  kekampus saja” tidak ada pilihan lain,karena kami sudah mau sampai kampus.
“Apa kamu mau pulang saja ?”
“Tidak usah,mungkin sebentar lagi juga hilang”
“Baiklah” lalu Top menghidupkan ,mobilnya lagi.

                “Kamu langsung masuk saja,aku mungkin tidak masuk kelas pertama. Aku mau duduk disana dulu” aku menunjuk kursi panjang ditaman yang tidak jauh dari tempat parkir.
Ani… aku nemanin kamu saja disini. Dari pada disana mungkin dimobil lebih nyaman,cuaca nya dingin sekali” kata Top kemudian.
“Kamu tidak kekelas ?”
“Nanti saja kalau kamu sudah baikan. Bagaimana mungkin aku ninggalin kamu disini” so sweet…
“Terserah kamu saja” lalu aku membuka pintu mobil,tapi Top menahan tanganku.
“Kamu disini saja,biar aku yang duduk diluar”
“Tidak apa-apa,aku..”
“Kenapa harus keras kepala sih ? duduk lah” dia menarik tangan ku agar masuk lagi kedalam mobil,dan kali ini aku pasra saja karena perut ku terasa semakin sakit.
                Mianhamnida[1]ucapku pelan.
                “Buat apa ?” Top menaikkan alisnya.
“Karena aku kamu jadi bolos kuliah”
“Tidak apa-apa,aku senang bisa menemani mu disini”
Lalu hening tidak ada suara, yang terdengar hanya hembusan nafas kami berdua. Aku sedikit ngantuk, mungkin ini reaksi obat yang ku minum tadi.

                Aku membuka mataku, oh..god kenapa aku bisa ketiduran sih ? Pabo[2]…. Tapi dimana anak itu ? ini jaket siapa ? aku mengambil jaket yang menyelimuti badan ku. Ini bukannya jaket yang tadi dipakai Top ? lalu dia pakai apa ? bukannya cuaca diluar dingin sekali. Aku mengedarkan pandangan keseluruh taman,aah…itu dia. Top sedang duduk dibangku taman. Aku merapikan rambut ku,setelah rapi aku keluar dari mobil.
                “Hai.. kenapa tidak membangunkan aku ?” kataku sambil duduk disebelahnya.
“Aku tidak tega, tidur mu sepertinya nyenyak sekali” dia tersenyum padaku,dan lagi-lagi aku dibuat terpesona oleh senyuman dan tatapan matanya itu.
“Oh..ini” aku memberikan jaketnya yang tadi ku bawa dari mobil. dia mengambilnya,tidak sengaja tangannya menyentuh tanganku.
“Dingin sekali tanganmu ? apa kau fampir ?” Tanya ku sambil bercanda.
“Kau ini bisa saja” katanya tersipu malu.
“Sudah berapa lama kau diluar ?”
“Sejak kamu tidur”
Mianhaeyo[3]
“Kenapa ?” Tanya Top heran.
“Karena aku lagi dan lagi merepotkan mu”
“Ah.. tidak apa-apa, jangan sungkan seperti itu. Bagaimana perut mu ?”
“Sudah sembuh kayaknya,haa.. aku sampai lupa kalau tadi aku sakit perut” dia langsung mengacak rambutku.
Kyaaa.. siapa suruh mengacak rambut ku” aku pura sewot lalu merapikan rambut ku. Dia malah tertawa melihat tingkah ku.
“Ayo..” dia berdiri lalu menarik tanganku.
“Kemana ?”
“Kekantin,bukannya kau belum makan ?” aku hanya pasrah saja mengikutinya, karena cacing diperutku sudah mengamuk minta diisi.

                “Kamu tunggu disini saja, biar aku yang memesankan makanannya” dia menarik kursi dan menyuruh ku duduk,lalu top masuk antrian yang tidak begitu panjang. Aaahh… kenapa aku meurut sekali padanya ? aah… siapa yang tidak tertarik dangan nya, dia mempunyai seribu pesona.
                Aku bahkan dibuat lupa dengan kesedihan ku semalam.
“Sandra-ya..” tiba-tiba ada yang memanggilku dari belakang, aku ragu menoleh karena aku tahu pasti siapa pemilik suara itu.
Annyeong haseyo” sapa suara itu lagi. 
“Hmmm…” hanya itu yang keluar dari mulut ku,tapi aku tetap tidak menoleh padanya.
“Sandra .. apa aku boleh duduk disini ?” Tanya suara itu lagi.
“Aku sedang menunggu teman” jawabku akhirnya lalu melihat kearahnya.
Nugu ?” Tanya Young bae lagi.
“Aku ..” kali ini Top yang menjawab.
Top datang disaat yang tepat. Dia meletakkan makanan ku lalu duduk disebelah ku,sambil mengelus rambutku. Apa-apaan anak ini ? tapi dia mengedipkan matanya padaku. Oohh.. aku tahu maksudnya. aku melihat ekspresi aneh diwajah Young Bae, dia seperti tidak suka melihat ku dengan Top,ada gurat kecemburuan disana..ya cemburu,sepertinya dia cemburu pada Top.

“Baiklah,aku permisi dulu” lalu dia melangkah kemeja yang tidak jauh dari tempat ku, Young Bae langsung menatap tajam kea rah Top.
“Apa-apaan kau ini ?” aku menyikut Top.
“Kau tidak melihat wajah Young Bae tadi ? mukanya seperti kepiting rebus,haaa” aku juga ikut tertawa.
“Lain kali awas kalau berbuat seperti itu lagi” kataku sambil menyendok makanan kemulut ku. Perutku benar-benar lapar,pagi tidak sarapan malam juga belum sempat makan karena keduluan kena ultimatum appa.
“Baiklah, makan yang banyak. Lihat lah badanmu sekarang ? sepertinya frustasi sekali sejak diputuskan Young Bae” kata Top sambil geleng-geleng kepala.
“Dari mana kau tahu aku sekarang kurus ?”
“Bukankah sudah kubilang,kalau aku selalu memperhatikanmu !” dia meletakkan sendoknya lalu menatap ku.
Mwo ?” tapi dia hanya tersenyum, aku memukulkan sendok ku kekepalanya, dia langsung meringis dan mengusap-usap kepalanya. Aku tertawa melihat tingkahnya itu, tidak sengaja aku melihat kearah young bae, dia menatap ku..tatapan yang aneh. Aku langsung memalingkan wajah ku. Sepertinya Top menyadari nya.
“Apa aku boleh menyentuh rambutmu lagi ?” bisiknya
“Kenapa ?”
“Apa kau tidak melihat,dari tadi Young Bae menatap mu terus” aku hanya diam saja, menyendok lagi makanan kemulutku. Disatu sisi aku ingin melihat wajah itu lagi, disatu sisi aku ingin melihat kan padanya ,kalau aku baik-baik saja.
 Tanpa komando Top membelai rambut ku lagi, lalu mengecup kening ku, ohh… jantung ku seperti meloncat keluar. Aku ingin memukul Top tapi dia menyambut tanganku langsung dibawa kearah mulutnya, dia mengecup tangan ku lagi. Aku mau marah tapi tiba-tiba aku mendengar suara piring pecah, langsung saja aku menoleh kearah suara itu,ternyata dari meja Young Bae.
 Sepertinya dia mendorong piringnya lalu langsung berdiri dan meninggalkan temannya yang hanya terpaku melihat tingkah Young, waktu dia melewati meja kami, aku merasakan dia berhenti sejenak tapi langsung jalan lagi. Aku juga tidak berani melihat kearahnya.
Mianhae[4]..” kata Top
“Kau…Micheosseo[5]” emosi ku sudah diluar kendali, tapi ada sesuatu yang senang di ujung hatiku, melihat reaksi Young Bae tadi.
“Aku hanya ingin Young Bae melihat kau sudah berubah, kalau sekarang kau tidak selemah yang dulu lagi” kata Top dengan wajah memelas.
“Sudahlah… aku tidak ingin membicarakannya lagi” lalu aku memberi sedikit senyuman, supaya Top tidak merasa bersalah.
                “Apa kau langsung kekelas ?” Tanya Top ketika aku sudah menghabiskan makananku.
Ne ,kau ?” aku menatap Top.
“Aku lagi malas, aku tunggu dimobil saja ya !”
“Menunggu siapa ?” tanyaku heran.
“Menunggu kamu” dia menunjuk hidung ku.
“Buat apa ?”
“Bukannya kau tidak bawa mobil ?”
“Aku bisa pulang dengan Ray,naik taxi juga bisa. Kau tidak usah cemas kan aku”
Ara[6] tapi aku ingin mengantar mu pulang !”
“Terserah kau saja”
“Hee.., tapi reaksi Young Bae tadi benar-benar diluar perkiraan ku” dia senyum-senyum sendiri.
“Iya aku juga menikmati nya, aku masuk dulu ya !”
“Oke !”

                Aku berjalan keparkiran mobil, ternyata disana Top sudah menunggu ku. Dia duduk didepan mobilnya. Begitu sempurna nya dia, seperti model yang ada di majalah-majalah. Dia menatap ku sambil tersenyum, oh no.. jangan melihat ku seperti itu. Apa kau mau melihat ku pingsan disini ? tapi dia masih melihatku, masih dengan tatapan yang membuat jantung ku berdebar-debar aneh.
“Silahkan masuk nona !!” dia membuka pintu mobil untukku sambil tersenyum.
komawo[7]
“Mau langsung pulang ?” Tanya Top.
“Hmm.. apa kau mau mengantarkan aku ke toko buku ?”
“Dengan senang hati”
Top memacu mobilnya dengan santai, sambil mengobrol ringan tidak terasa kami sudah sampai didepan toko buku langganan ku.
“ Apa kau mau pulang dulu top ? seperti nya aku akan lama”
“Aku akan menemani mu” dia menyusul ku keluar.
“ Tapi aku lama loh ??!”
“It’s oke, gunakan saja waktu mu sebaik mungkin. Aku tahu kamu suka sekali kesini”
omo[8] ! Apa kau membuntuti ku sampai kesini juga ?” aku menatap nya pura-pura marah. Dia hanya tertawa dan mengangguk. Dasar…
“Memangnya tidak ada pekerjaan ? kenapa selalu mengikutiku ?” aku berjalan menyusuri rak rak buku diikuti top.
“Hhmmm… waktu itu kebetulan aku melihat mu berhenti disini, jadi aku mengikuti mu . maksud nya ingin mengajak mu ngobrol tapi aku tidak berani” dia menunduk dan menggaruk-garuk kepalanya lagi. Seperti nya itu kebiasaannya, sejak aku bertemu Top, dia pasti akan merunduk dan menggaruk kepalanya kalau lagi gugup, malu atau ketahuan saat menatap ku.
Wae[9]?”
“Entahlah aku takut sekali mendekati mu saat itu, wajah mu datar benar-benar memperlihat kan kalau kamu tidak ingin diganggu.”
“Benarkah ?? mungkin hanya perasaan mu saja.”
aniyo… melihat raut wajah mu orang akan tahu kalau kau lagi sedih atau bahagia. Wajah mu tak bisa berbohong, melihat mu orang seperti melihat ini..” dia menunjuk buku yang ku pegang.
“Maksudnya ?”
“Kamu seperti buku, mudah dilihat dan dibaca” dia memasang senyuman maut itu lagi dibibirnya.
“Kau ini ada-ada saja” aku memukulkan buku yang kupegang ke lengannya. Dia pura-pura meringis. Bagaimana pun gayanya dia benar-benar enak dipandang.
“Kau duduk saja disitu, aku akan mencari buku dulu” aku menunjuk ke sofa disebelah rak buku.
Aniyo, aku mau menemani mu saja”
“Terserah lah”

Aku hanyut dalam dunia ku sendiri, aku bisa lupa waktu kalau sudah berada ditoko buku seperti ini, aku merasa jadi diriku sendiri kalau sudah berada disini. Aku bahkan tidak sadar kalau ada seseorang yang dari tadi mengikutiku.
Top mengikuti ku dengan tatapan nya yang teduh. dia hanya tertsenyum sesekali dia tertawa mendengar ocehanku.

                                *** T.O.P***

Sandra begitu anggun, dia dengan seriusnya membaca satu per satu judul buku yang ada dirak itu. Sesekali dia mengomel karena merasa lucu dengan judul buku itu. Tampak sekali kalu dia sangat menyukai buku, dia sangat antusias kalau di ajak diskusi tentang buku.
Kalau disini dia benar-benar menjadi dirinya sendiri, berbeda kalau sudah berada ditempat umum. Dia hanya tidak menyadari kalau begitu banyak orang perduli padanya. Dia menjadi pendiam sejak putus dari Young bae, dia benar-benar merasa dikhianati oleh Young bae dan temannya.  Teman yang selalu bersamanya tega mengambil kekasihnya sendiri. Aku rasa aku mengerti kenapa sekarang dia begitu tertutup. Siapa yang tidak terluka saat kekasihnya memutuskan untuk menjalin hubungan dengan sahabatnya sendiri.
Kejadian itu masih tersimpan bagus dikepalaku, saat itu aku bolos kuliah dan duduk dibelakang kantin. Itu tempat favorit ku, karena aku bisa melihat pepohonan disana. Waktu aku akan menuju kelas ada sepasang kekasih sedang bicara disamping kantin, aku pun mengurung kan niat ku lewat sana dan memutar badan tapi langkah ku berhenti saat aku mendengar suara perempuan yang aku kenal.

“ Kenapa kau tiba-tiba memutuskan hubungan kita ? “ itu suara Sandra, yeoja[10]  yang aku taksir selama ini.
“ Aku menyukai seseorang “ jawab suara pria yang tak lain adalah Young bae.
“ Apa maksud mu ?”
“Aku menyukai Ji won, aku merasa nyaman bersamanya…”
“Apa ??? Ji won ?? tapi dia sahabat ku !” suara Sandra terdengar bergetar, mungkin dia menahan tangisnya.
Ne, kami sudah menjalin hubungan 2bulan ini, dan aku rasa sudah saatnya mengatakan ini padamu” dengan santainya Young Bae berkata seperti itu. Apa dia tidak punya perasaan ? tanpa ku sadari tangan ku mengepal, aku begitu marah mendengar perkataannya.
“mwo ??” hanya itu yang keluar dari mulut Sandra, aku melihat badannya bergetar . dia pasti menangis, ingin sekali aku melangkah kearahnya.
“Sandra-ya , maaf kan aku !” Young bae memegang bahu Sandra tapi Sandra menepis tangannya.
Mianhae..” lalu Young bae pergi meninggalkan Sandra begitu saja.
Tangis Sandra langsung pecah waktu Young Bae sudah pergi, aku langsung melangkah mendekatinya. Tapi, langkah ku terhenti begitu mendengar ucapannya
 oppa, aku sangat mencintaimu” disela-sala isak tangisnya.
Aku rasa bukan waktu yang tepat mendekatinya saat ini. Aku langsung berbalik dan berdiri ditempat tadi aku melihat mereka. Dada ku terasa sesak melihat Sandra menangis disitu, tapi apa daya. aku melihatnya mengeluarkan ponsel dari tas. Lalu tidak lama kemudia datang Raya sahabatnya juga teman sekelasku.
##flashback end##

Ya…, kau memikirkan apa ? kenapa wajahmu serius sekali ?” tiba-tiba Sandra mengaget kan ku dengan senyum yang begitu menggoda.
Aigo.. kenapa mengagetkan aku ? “ aku mengacak rambutnya, dia terlihat kaget dengan tindakan ku.
“Eh.. mianhae..” ucap ku langsung dengan wajah bersalah.
“Hmmm…” hanya itu yang keluar dari mulutnya tapi ada senyum dibibir indah nya itu. Jantung ku jadi tak karuan lagi.
“Ayo..” dia berjalan didepanku dengan tangan penuh buku. Aku langsung mengambil buku yang ada ditangannya dan melewatinya. Aku meletak kan tumpukan buku itu dimeja kasir, aku lihat Sandra langsung mengeluarkan dompetnya.
“Biar aku saja yang bayar !” aku langsung mengeluarkan dompetku.
Ani.. aku tidak ada bakat memorot kan namja seperti mu” dia menyikutku lalu mendorong ku kesamping.
“Tidak apa-apa, anggap saja aku yang traktir”
No..no.. kau bisa menaktirku minum nanti”
“Oke, habis dari sini kita langsung ke restoran ya ? aku tahu restoran yang enak dekat sini.
“Hmmm.. aku rasa kita ke café saja, didekat sini ada café yang selalu aku kunjungi”
“Baiklah” aku membawakan buku yang tadi dibelinya.

“ Apa matamu tidak keluar membaca buku sebanyak ini ?” aku membukakan pintu untuknya.
Ani, aku rasa kamu harus membaca buku dari pada menguntitku terus” katanya sambil tertawa. Dia menunjuk kan aku jalan menuju café langgananya, hanya beberapa blok dari toko buku tadi.

“ Jadi apa sekarang kau sudah melupakan Young bae ? “ tanyaku saat kami sudah berada didalam café. Dia hanya diam memandangi menu yang diberikan pelayan pada kami, setelah memesan minuman dia menatap ku. Tatapan matanya begitu sayu.
“Aku tidak mungkin melupakannya” dug.. jantung ku seakan berhenti berdetak.. dia masih menatap ku, aku rasa inilah waktu terlama dia menatapku.
“Tapi aku akan melupakan semua kenangan dengannya” lalu dia tersenyum padaku. Bisa kurasakan ketegangan diwajahku tadi. Dadaku terasa plong mendengar jawabanya.
“Aku kira kau benaran tidak akan melupakannya !” kemudian dia tertawa, manis sekali.
                                                                                *****


[1] Mianhamnida = minta maaf (f)
[2] Pabo = bodoh (i)
[3] Mianhaeyo = maaf (f)
[4] Mianhae = maaf (i)
[5] Micheosseo = sudah gila (i)
[6] Ara = aku tahu (i)
[7] Komawo = terimakasih (i)
[8] Omo = ya ampun !
[9] Wae = kenapa (i)
[10] Yeoja = wanita

ToBe Continue...

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar