Senin, 20 Februari 2012

it's my live part 5


"Hyeong, maaf kan aku" aku memandanginya dia melipat kedua tanganya kedada, dia menaikan kedua alis nya menunggu aku bicara lagi.
"Apa kau.. " Tiba-tiba ada ketukan dipintu,aah siapa sih ?
"Masuk" Hyeong menjawab ketukan dipintu itu. Ternyata Sooyoung, dia memakai baju tanpa lengan berwarna Pink dan jeans biru belel, serasi.. Cantik sekali, bathinku.
"Boleh aku masuk" dia masih berdiri didekat pintu,mungkin bingung karena kami berdua diam tanpa kata, hanya memandangi kemunculannya. Lagi-lagi dia datang diwaktu yang tidak tepat.
"Silahkan masuk" kata ku akhirnya. Dia meletak kan buah yang dibawanya dimeja. Lalu duduk dipinggiran ranjang didekat kakiku.
"Bagaimana keadaan mu ?" Tanyanya sambil memukul pelan kakiku. "Baik, aku sudah tidak apa-apa" jawab ku, aku memandangi Hyeong. Dia masih memandangi Sooyoung.
"Dari mana kamu tahu aku disini ?" Tanyaku.
"Aku tadi menghubungi oppa" dia menunjuk Kyuhyun hyeong.
"Kenapa kamu menelfonnya , bukankah kau punya nomor ponsel ku ?" Aku pura-pura sewot.
"Ponsel mu tidak aktif, aku sudah menghubungi mu dari kemaren" oh ya aku ingat, ponsel ku.
"Hyeong, ponsel ku mana ?"
"Ditempat sampah dirumah ku" jawabnya cuek.
"Kyaaa...kenapa kau membuang ponsel ku ?"
"Apa kau masih mau pakai ponsel yang sudah keremdam air laut ? Nanti bisa kau ambil kerumah,aku tidak berniat menggunakannya" lalu dia tertawa.
"Apa kau tahu berapa harga nya ? Itu handphone keluaran terbaru dan.. auuu..." Sooyoung memukul kaki ku lagi tapi kali benaran.Dan lagi-lagi Hyeong langsung tertawa.
"Kau ini, sudah mau mati tapi mulut mu masih seperti ember bocor saja" Sooyoung berkata sambil menahan tawanya.
"Sooyoung-ah, apa kau sudah makan ?" Hyeong bertanya pada Sooyoung.
"Sudah, tadi dari cafe aku langsung kesini"
"Oh,apa kau mau menemani ku minum kopi ?"
"Sekarang ?"
"Tahun depan juga boleh". Sejak kapan Hyeong pandai menggoda wanita seperti itu.
"Baik lah" jawab Sooyoung akhirnya.
"Kyaaaa... Kalian ini, aku lagi sakit. Kenapa kalian tega meninggal kan aku sendiri"
"Bukannya tadi kau bilang sudah tidak apa-apa" kata Hyeong
"Aku ikut" aku pura-pura mau berdiri. Sooyoung langsung menahan ku.
"Biar aku yang belikan, kalian tunggu saja disini" akhirnya Sooyoung mengalah.
"Biar aku temanin" Hyeong juga berdiri, sambil meledek ku.
"Hyeooooong, kau disini saja" aku pura-pura merengek. Padahal aku tidak rela kalau Sooyoung pergi dengan Hyeong, loh ?? Apa-apaan aku ini,apa aku jatuh cinta pada Sooyoung ? Aahh..jangan sampai, karna sepertinya Hyeong juga menyukai Sooyoung.
"Ah kau ini" Hyeong kembali duduk sambil memukul kepalaku. Aku langsung tersenyum lebar.
"Jadi apa ?" Tanya Hyeong waktu Sooyoung sudah keluar.
"Apanya ?"
"Kesimpulanmu"
"Jadi Hyeong sengaja menyuruh Sooyoung keluar ?"
"Ne, dari pada kau nanti mati penasaran, karna belum mengutarakan puluhan pertanyaan yang ada dikepala mu itu" dia menunjuk kepala ku.
"Kenapa kau bisa tahu hyeong ?"
"Apa yang aku tidak tahu,ayo cepat sebelum Sooyoung kembali"
Aku mengambil laptop disampingku lalu aku melihat kan pada Hyeong artikel yang tadi kubaca. Hyeong agak terkejut lalu dia berdiri,tapi kemudian dia tersenyum padaku. Hyeong hendak mengatakan sesuatu, saat tiba-tiba Sooyoung datang membawa tiga gelas coffe, dia menyerah kan coffe itu ketangan ku dan Hyeong.
"Gomawo" kata hyeong lalu dia mengusap kepalaku sambil mengangguk dan tersenyum. apa maksud nya ? Apa mungkin yang aku perlihat kan padanya itu benar ?
"Hyeong.. " Kata ku kemudian,aku bertanya dengan isyarat mata padanya dan dia mengangguk. Oh god, apa yang harus aku perbuat ? aku tidak tahu apa harus senang atau sedih. Tapi melihat mukanya dia seakan lelah..ya lelah dengan hidup ini.
"Aku keluar dulu, mencari angin segar.Sumpek melihat wajahmu terus" katanya lalu dia pamit pada Sooyoung, waktu dia membuka pintu,aku memanggilnya .
"Hyeong,apa kau nanti kembali lagi ?" Aku takut kalau Hyeong tidak mau didekat ku lagi karena aku sudah tahu rahasianya.
"Iya,memangnya ada yang menjaga mu nanti malam ? Kau hanya bisa mengandal kan aku" sahutnya dengan wajah yang amat lelah.
"Hyeong, mianhae..." Aku tidak bisa berkata kata lagi. Dia hanya mengangguk lalu pergi.
"Apa yang terjadi ? Sepertinya ada sesuatu yang kalian rahasiakan dariku " Sooyoung bertanya setelah Hyeong pergi.
"Aaah.. Tidak ada,ini hanya urusan lelaki" kataku sambil menarik tangannya agar lebih dekat denganku.

_Kyuhyun_

Apa yang harus aku lakukan ? Siwon sekarang sudah mengetahui rahasia ku. Apa aku harus pindah dari negara ini lagi ?
Anak itu.. sejak aku dekat dengannya aku mempunyai firasat kalau dia memang berbeda dari yang lain. Aku melangkah ke mobil, aku harus kemana ?
Tidak..aku tidak akan lari kali ini, dia bisa menyimpan rahasia ini. Aku akan menceritakan semua padanya nanti. Terserah apa penilaiannya padaku.
Aku memacu mobil ku dijalan dengan santai, aah.. Toko handphone, aku langsung menepikan mobilku, dan melangkah ke toko itu.
Aku membeli ponsel seperti punya Siwon kemaren,aku akan menutup mulut nya dengan ini. Untuk menghabiskan waktu aku mampir ke cafe. Dua jam kemudian ponsel ku berbunyi ternyata dari Sooyoung.
"Yeoboseo..."
"Kyaaa... Hyeong,kau dimana ?" Ternyata Siwon,dia menelfon memakai ponsel Sooyoung.
"Kau ini kenapa ? Nelfon langsung marah-marah ? " Aku balik nanya.
"Kau bilang hanya keluar sebentar, tapi sampai sekarang kau belum kembali " dia bicara tanpa jeda.
"Aku dicafe, bukannya disana ada Sooyoung. Aku tidak mau menganggu acara kalian" sahutku kemudian.
"Kau cepat kesini, Sooyoung sudah mau pulang. Aku takut disini sendirian.."
"Dasar, ya sudah aku sekarang kesana" aku membayar minumanku lalu langsung menuju kerumah sakit. Siwon memang agak takut berada dirumah sakit,apalagi sejak ibunya meninggal dirumah sakit juga bertambah ngeri lah dia dekat-dekat rumah sakit.
***
Aku langsung masuk keruangan Siwon, ternyata Sooyoung sudah bersiap-siap untuk pulang.
"kamu sudah datang oppa ?" Tanya Sooyoung.
"Ne"
"Kalau begitu aku pulang dulu" lalu dia pamit padaku.
"Annyeong hi gaseyo" kataku kemudian.

"Kau bawa apa Hyeong ?" Siwon menunjuk kantong kertas yang ku bawa. "Ini, buat mu" aku menyerah kan padanya.
"Aahh... Handphone, gomawo Hyeong. Tapi ini keluaran terbaru kan ?" Tanyanya kemudian.
"Iya,aku membelikan persis seperti punyamu yang kemaren" kataku
"Sebenarnya aku bercanda, tapi karena sudah kau belikan,yaa aku terpaksa menerimanya" dia tersenyum sambil memutar bola matanya. Aku langsung memukul kepalanya.
"Dasar kau" lalu aku membuka majalah yang tadi sengaja aku beli.
"Hhmmm..hyeong"
"Apa ?" Kata ku tapi tetap membaca majalah.
"Hyeong,apa aku benar ?"
"Apanya ?" Aku masih memandangi majalah. Tapi tidak ada lanjutan pertanyaan lagi dari Siwon, lalu aku mengangkat kepala ku dan melihat ke arah nya.
"Tanya saja" kata ku
"Berapa umurmu sekarang ?"
"235 tahun "
"Berarti aku benar" dia bicara pelan.
"Apa nya yang benar ?"
"Aniyo.. "Dia tersenyum lalu berkata lagi "apa benar kau tidak bisa mati ?"
"Iya"
"Apa kau didalam air juga bisa bernafas ?"
"Iya"
"Apa kau tidak akan bertambah tua ?"
"Iya"
"Kyaaa... Hyeong, apa kau bisa serius"
"Aku serius" aku memasang tampang innocent ku.
"Apa kau tidak takut pada ku ?" Tanya ku kemudian
"Aniyo,takut kenapa ?" Dia balik bertanya.
"Melihat ku ?"
"Ah tidak"
"Ratusan tahun aku menyimpan rahasia ini,akhirnya ketahuan juga sama bocah tengik ini" aku menggeleng kan kepala ku.
"Hyeong,kau bisa mempercayai ku" dia melakukan gerakan jari dibibirnya, seolah-olah menjahit bibirnya. Aku langsung tersenyum melihat tingkahnya itu. Dia selalu bertingkah dan membuat aku tertawa, itu yang membuat aku suka dengannya.
"Hyeong, kenapa kau tidak pernah menceritakannya padaku ?"
"Kalau aku cerita,apa kau akan mempercayaiku ?" Dia tersenyum melihat kan gigi putih nya.
"Hyeong, aku melihat kemaren matamu berwarna biru !"
"Kalau di lama di air mata ku selalu berubah menjadi biru,aku juga tidak tahu"
"Apa kau mau menceritakan semuanya padaku ?"
"Tidak mau,aku capek" aku menyandarkan kepalaku keranjang dan pura-pura tidur.
"Hyeong, ayolah aku mau tahu ceritanya kenapa kau bisa seperti ini, apa saja yang kau lakukan sebelum ini. Ayolah hyeong" dia menarik tanganku. Kalau sekarang aku tidak ceritakan, besok-besok dia pasti menagih ku terus.
"Baiklah"akhirnya aku menyerah.
Aku menceritakan mulai dari proffesor sialan itu membujuk ku untuk mencoba ramuannya, saat aku bingung dengan metamerfosa tubuh ku ,saat-saat aku kehilangan semua orang yang aku cintai,  sampai pertualangan ku hidup di beberapa negara, karena aku tidak mungkin stay disatu tempat.
Siwon mendengar kan cerita ku dengan serius,dia antusias sekali bahkan aku sampai kerepotan menjawab pertanyaan demi pertanyaannya. dia bahkan ingin meminum ramuan itu, dia tidak mengerti bagaimana bosannya aku menjalani hidup ini, tapi itu lah nasib ku dan this is my live !!
"Hyeong,kenapa kau tidak menikah ?" Haha... Pertanyaan bodoh.
"Kalau aku menikah, sudah berapa banyak ya istri ku ?" Dan Siwon langsung memukul lenganku. Kami tertawa,tawa yang tiada beban. Dadaku terasa plong karena sudah menceritakan semuanya pada bocah tengik ini. Rahasia yang aku simpan ratusan tahun !!
"Aku hanya menceritakan padamu, dan entah kenapa aku bisa begitu percaya padamu. Dari dulu aku tidak mau dekat dengan siapa pun,karena aku tidak mau merasakan sakitnya kehilangan orang yang dekat dengan ku. Kamu contohnya, ratusan tahun rasa ini tidak pernah muncul tapi sekarang rasa takut ini hadir lagi,takut kehilangan mu. Karena kamu sudah seperti adikku" lalu dia memelukku.
"Hyeooong, gamsahamnida... Gamsahamnida... "
"Terimakasih untuk apa ?"
"Untuk perhatian mu, untuk kepercayaan mu" lalu dia melepaskan pelukannya
"Sudahlah,kau jangan cengeng seperti ini" aku memukul pelan dadanya.
"Atau tepatnya aku ini cucu mu hyeong,hahaha"
*****
Hari ini Siwon sudah boleh pulang, aku membantunya mengemasi barang-barangnya. Aku memintanya tinggal dirumah ku untuk sementara waktu karena badannya masih lemah. Kalau dia pulang ke apartemennya takut terjadi apa-apa.
***
Sudah seminggu Siwon berada dirumah ku dan selama itu juga Sooyoung berkunjung kerumah ku. Bukan untuk menemui ku tapi menemui bocah itu. Yah... Mereka sepertinya sedang merajut asmara. Jangan tanya kenapa aku tidak cemburu. Karna aku hanya mencintai Yoona, aku hanya sempat terlena pada Sooyoung sesaat karena dia mirip Yoona tapi hanya wajahnya. Dan sekarang itu sudah berlalu.
*****

Aku mau ke cafe,karena disana Siwon dan Sooyoung sudah menunggu ku. Mereka akan merayakan hari jadi mereka yang pertama, yah mereka sudah setahun menjalin hubungan dan kali ini Siwon benar-benar serius. Aku buru-buru turun dari mobil dan setengah berlari ke arah cafe, tiba-tiba 'bruukk..' Aku menabrak seorang wanita.
"Maaf nona,apa kau tidak apa-apa ?" Aku membantu wanita itu berdiri."Maaf kan aku nona,aku buru-buru jadi tidak melihat mu didepanku" aku sangat menyesal.
"Tidak apa-apa, aku juga tidak melihat mu tadi" setelah kami bertatapan...
"Kamu..." Dia menunjukku.
"Kamu.." Aku juga menunjuknya lalu kami tertawa bersama.
"Apa akhir-akhir ini kau berteman dengan seorang proffesor ?" Tanyaku sambil tersenyum
"Iya, apa kau juga ?" Aku mengangguk kan kepala ku, lalu aku mengajak nya bertemu Siwon dan Sooyoung.

*****

 flashback ke 100 tahun yang lalu… saat Kyuhyun tinggal di salah satu kota kecil di Belanda, dia bertemu seorang gadis. Tapi karena gadis itu suka menyendiri Kyuhyun juga tidak berani mendekatinya. mereka setiap pagi selalu bertemu distasiun kereta api kadang juga duduk berdampingan dikereta. Tapi tidak pernah saling bicara. Lalu Kyuhyun pindah lagi kenegara lain begitu juga dengan wanita itu. Dan,sekarang mereka dipertemukan lagi oleh tuhan tepat setelah 100 tahun mereka berpisah.


THE END..........
 

1 komentar: