Senin, 20 Februari 2012

it's my live


Permukaan air berkilat tenang. Sehalus satin dia memantulkan gemerlap lampu kota di atasnya. Di bawah permukaan yang tenang itu, miliaran sampah plastik menyangga sang kota, menimangnya pelan bersama desau angin. Kota itu hingar-bingar, bersenang bersama penghuninya yang sudah melupakan katastrofi yang sudah hampir memusnahkan mereka dua ratus tahun yang lalu. Melupakan kiamat yang menyebabkan seluruh bumi tertutup air saat tsunami-tsunami raksasa menghancurkan daratan akibat persediaan es bumi mencair terlalu cepat. Melupakan semua kekacauan yang tak lagi relevan bagi kehidupan saat ini, kecuali satu orang.
Dia, manusia itu, menyembulkan hidungnya tepat di permukaan air, menatapi meriahnya suasana di atas daratan, mendengarkan musik yang sayup teralun sampai ke telinganya. Apa yang akan terjadi pada orang-orang itu kalau tsunami datang lagi. Seketika seluruh matanya berubah hitam mengkilat, pertanda datangnya rasa tidak nyaman yang menyengat tengah melanda hatinya. Apa yang akan terjadi padanya kalau semua manusia mati, lagi? Andai saja dia ikut mati dua ratus tahun yang lalu, harapnya sambil menyelam.
Dia menyelam jauh ke bawah muka air, berusaha menemukan ketenangan dalam dunia kegelapan. Saat itu insangnya bekerja mengumpulkan oksigen untuk tubuhnya. Bahkan sampai saat ini dia masih heran bagaimana tubuhnya bisa berevolusi menjadi manusia amfibi.
Dia ingat profesornya melakukan sesuatu pada tubuhnya beberapa saat sebelum peristiwa itu terjadi, dan dia tidak tahu apakah dia harus berterima kasih atau memaki sang profesor yang membuatnya terus hidup sampai dua ratus tahun lebih.
Dia memilih mengenyahkan pikiran itu dan membulatkan tekad untuk kembali ke atas sebab hal itu terlalu menyakitkan. Sekarang ini dia punya kehidupan dan itulah yang terpenting. Statusnya sebagai selebriti sangat penting, sehingga dia tidak boleh membiarkan manusia lain tahu dia adalah manusia abnormal yang selama ini hanya jadi legenda. Dia masih hidup dan akan hidup sebaik yang dia mampu.
Namanya  Kyuhyun, dia kembali memutar memori nya ke 200 tahun yang lalu,disaat tsunami belum meluluh lantak kan kota ini. Dia dan tunangannya sedang memesan gedung pernikahan untuk mereka,Yoona nama calon istrinya itu. Masih jelas diingatan nya teriakan yoona dan itu menjadi penyesalan yang teramat mendalam baginya,karna itu terakhir kalinya dia melihat wajah yoona. Dan tsunami itu memisahkan mereka, ada teriakan dimana-mana ,semua nya kacau .
 Semua orang hilang kendali, Kyuhyun terus menggenggam tangan Yoona. Tiba-tiba air setinggi pohon kelapa menyapu kota itu. Air nya berwarna hitam pekat,terus menghantam seluruh kota tanpa ampun. Kyuhyun dan Yoona terseret lalu menghantam sebuah benda keras, kyuhyun masih sempat mendengar jeritan Yoona ketika dia menyadari kalau Yoona sudah terlepas dari pegangannya. Dia mulai meneriaki nama calon istrinya itu... Dia terlihat panik saat sebuah kayu besar manghantamnya. Dia terseret kayu itu, bermil mil jauhnya, dia tidak bisa melepaskan diri karena kakinya terjepit disela-sela rongga kayu itu.
Kyuhyun terus berjuang melawan arus yang terus mederanya, ditambah benda-banda keras yang terus menghantam tubuhnya.
Ketika Kyuhyun membuka mata dia panic setengah mati karena berada diatas batu besar dan...oh god.. Didalam air. Dia berenang kepermukaan yang dilihatnya hanya air... Tidak ada yang tersisa semua nya air. Sejauh mata memandang yang dilihat hanya hamparan air yang sangat luas,tidak ada daratan sama sekali !
*****
  Tadi pagi kyuhyun bertemu dengan pelayan baru dicafe langganannya. Dia terdiam seribu bahasa,seperti melihat hantu. Pelayan itu benar-benar mirip Yoona. Setelah ratusan tahun hidup,baru kali ini dia menatap perempuan lebih dari 5menit.  ”Sillyehamnida....Pesan apa tuan ?” pelayan itu bertanya untuk kesekian kali nya. Bagaimana bisa ada wanita yang begitu mirip dengan Yoona ! Kyuhyun masih diam terpaku melihat sosok gadis yang ada dihadapannya itu.
--kyuhyun—
 "Oke, buat hari ini cukup" aku keluar dari dari laut, tapi masih ada Sesuatu yang lain didada ku. Rasa ini,ya rasa bedebar yang sangat aneh ini sudah lama aku tidak merasakannya.
"Ayo sadarlah kyuhyun dia bukan Yoona" jerit hatiku kecilku, sambil memukul-mukul dada.
Aku menghepaskan badan ku dikasur. lelah,setiap menghabiskan waktu didalam air pasti selalu diserang rasa kantuk. Ada rasa bebas yang tidak bisa di ucap kan setiap aku berada dilaut. Aku membangun rumah ditepi pantai ini biar aku bisa keluar dari pandangan orang-orang yang selalu mengorek-ngorek kehidupan ku,karna aku ini selebritis tapi bukan itu yang aku takutkan.
Aku takut mereka mengetahui jati diriku yang sebenarnya. Apa yang akan mereka lakukan kalau mereka tahu umur ku 235 tahun. ah sudah lah aku harus segera tidur, karena nati malam aku akan perform.

    "Annyeong haseyo, hyeong ?" Choi siwon menyapaku sambil menepuk pundakku, ketika aku baru masuk keruang ganti. Dia sahabat ku satu-satunya, hanya bocah ini yang tebal muka terus mendekatiku.
"Baik,tumben kamu menanyakan kabarku ? Kamu juga tampil malam ini ?" Aku balik bertanya.
"Ne, aku mau bicara sesuatu denganmu,apa kau ada waktu hyeong ? kalau sibuk pun kau harus meluangkan waktumu sebentar untukku” ucapnya dengan percaya diri tingkat dewa seperti biasa.

"Aku sudah tebak,pasti ada sesuatu, Masalah apa lagi ? Jangan bilang kalau kamu ditinggal cinta sejati mu lagi ?" Siwon emang terkenal playboy. Setiap gadis yang dikencaninya,dia menganggap itu cinta sejatinya.

"Aniyo, aku ada proyek baru. Nanti aku ceritain rinciannya,aku keluar dulu mau tampil" siwon berlalu dari hadapan ku. Ah anak itu,apalagi yang ada difikirannya. Aku segera ganti kostum karna aku akan tampil sesudah siwon.
***
 Sudah lima belas menit aku menunggu Siwon,tapi anak itu tidak juga menampakkan batang hidung nya. "Hyeong... " Suara itu memanggil dari arah belakang,ternyata Siwon dan lihat lah dia menggandeng gadis yang lain lagi,aku hanya geleng geleng melihat kelakuannya itu. Setelah dia mengantarkan gadis itu kemobil dia bejalan dengan senyum mautnya itu lalu menghampiri ku sambil bersiul.
"Kau ini" hanya itu yang keluar dari mulut ku sambil memukul lengan nya.
Dia hanya tertawa "hyeong, apa kau sudah lama ?" tanyanya dengan tampang polosnya itu.
Aku hanya menunjuk kaleng-kaleng kosong disampingku sambil menghembuskan nafas berat.
"Mianhae hyeong,tadi aku ada urusan sedikit" ucapnya dan kembali cengengesan.
"Ne..ne.., aku tahu itu. Aku yang paling tahu setiap urusanmu, apalagi kalau bukan menebar pesona pada gadis-gadis itu. Iya kan ?”
"Ah,hyeong kamu tahu saja"
"Ayo cepat katakan,ide apa lagi yang ada dikepalamu itu ? "
"Kenapa harus disini, kita bisa bicara ditempat lain kan ?" Dia menggaruk garuk kepalanya.
"Aniyo,aku cape kalau kamu tidak bicara sekarang aku pulang" ancam ku,sambil berdiri . Siwon langsung manahan tangan ku sambil teriak "hyeooong, kau ini kenapa selalu tidak mau kalau aku ajak keluar ? Kalau begitu aku ikut kerumah mu saja" dia merampas kunci mobil dari tangan ku lalu melewatiku begitu saja.
"Ah,anak ini tidak berubah !"
"Kya, kau mau apa ? Aku tidak mau membawa playboy seperti mu kerumah ku. Apa kata orang kalau mereka tahu aku membawa makhluk sepertimu" aku mengikuti nya dari belakang, dia pura pura menutup telinga nya sambil teriak "tidak dengar,aku tidak dengar"
***

Aku berhenti di cafe langganan ku, aku memutuskan bicara di cafe saja dari pada membawa bocah tengik ini kerumah ku.
"Bicara lah" kataku setelah kami duduk didalam cafe yg bernuansa green itu.
"Aku pesan makanan dulu hyeong,perut ku lapar" siwon memanggil pelayan lalu memesan makanan " Kau mau pesan apa hyeong ?"
"Orange jus saja"
"Kamu tidak makan hyeong ?
"Melihat kamu saja,aku sudah kenyang"
"Ah,hyeong jangan bilang kamu juga terpana oleh pesonaku"
Aku langsung melempar sendok yang ada dimeja ke arah siwon tapi dia berhasil menangkapnya, sambil tersenyum bangga .
"Kalau kau tidak mulai bicara,aku jamin kau tidak akan pulang dengan wajah mu ini" ancam ku sambil menunjuk pipi nya.
"Ne..ne.. begini, aku punya lagu tapi setelah aku dengar, lagu itu bagus nya dinyanyikan duet aku.."
Aku langsung mengerti arah pembicaraannya dan memotong ucapannya "jadi maksud nya,kamu mau mengajak ku duet di album baru mu nanti ?"
"Yup itu dia maksud ku, hyeong memang yang paling pintar"
"Hanya untuk mengatakan ini kamu menghabiskan waktu berjam jam" aku memasang muka kesal.
"Ne" dia memasang tampan innocent nya lagi.
"Kau ini benar benar" aku langsung berdiri tapi bahu ku menyentuh sesuatu lalu ada bunyi kaca yang pecah, ternyata pas aku berdiri seorang pelayan mau meletakkan pesanan kami di atas meja. Aku langsung memegang tangan pelayan itu karna mukanya hampir mencium lantai.
"Kau tidak apa apa nona ?" Aku membantu nya berdiri.
"Kya..Apa kamu tidak punya mata ?" Pelayan itu langsung membentakku. Siwon langsung memaki pelayan itu,karna dia tidak terima aku diperlakukan seperti itu. Terjadilah pertengkaran mulut diantara mereka.
"Sudah lah, memang aku yang salah" aku menghalangi siwon yang masih menggerutu pada pelayan itu.
"Maaf kan aku nona" aku langsung menyuruh siwon membayar bill nya lalu aku meninggal kan mereka yang masih adu mulut. Badan ku sudah mulai menggigil karna yang tumpah dibajuku tadi ternyata orange jus yang tadi kupesan, untung tadi aku tidak memesan minuman panas, bisa-bisa tubuh ku meleleh kena tumpahan air panas.
 Sampai dimobil aku langsung mengganti pakaianku, lalu memejamkan mata sambil menunggu siwon.
Aku duduk dibangku penumpang,biar Siwon saja yang menyetir. Waktu mobil sudah mau jalan,tiba-tiba ada yang mengetuk kaca mobil, siwon langsung membuka jendela mobil.
"Ada apa lagi ? Kau belum puas memaki kakak ku ?" Aku mendengar siwon langsung meneriaki orang yang mengetuk kaca tadi.
Tapi mata ku terlalu berat untuk dibuka.
"Mianhamnida,saya mau meminta maaf sama tuan itu" sayup sayup aku mendengar suara wanita itu.
"Hyeong ku tidur, kamu bisa menyimpan maaf mu sampai besok"Suara itu perlahan lahan mulai mengecil, dan aku sudah masuk dialam mimpi.
"Kyuhyun hyeong, kita sudah sampai" suara itu menghancurkan mimpi yang sedang aku alami. Siwon menggoyang goyang bahu ku.
 "‎​‎​​‎​​oh"  aku melihat rumah yang tidak asing lagi ,yup ini adalah istanaku.
Aku melihat siwon hendak turun.
"Kamu langsung pulang saja" aku langsung turun dari mobil."Bawa saja mobilku, besok kau antar kesini lagi" sambungku.
"Kamu tidak menyuruh ku masuk dulu hyeong ?"
"Tidak usah, aku lelah mau tidur"
"Tapi kita belum selesai bicara "
Aku langsung memutar badan meninggal kan Siwon yang masih mengomel tak karuan.
***
Aku membuka baju, dan langsung menceburkan diri ke kolam renang. Badan ku panas kalo lama lama di darat, maksud ku ada sesuatu yang aneh ditubuh ku kalo tidak berada di air,makanya aku suka tinggal ditepi pantai.
Setiap lima jam aku pasti menceburkan diri ke laut,kolam atau apapun yang berbentuk air. Ini efek dari ulah profesor itu, aku benar benar harus hidup di dua alam, tapi masih untung dari pada dua dunia.
Aku selalu hidup berpindah, karna aku tidak mau ada yang mencurigai ku dan mengorek ngorek kehidupan ku.
Aku sudah coba hidup di negara Eropa, Amerika dan sekarang aku balik lagi ke negara asal ku karna aku yakin orang yang dulu mengenal ku semua nya sudah berada di dunia yang berbeda.
Dan untuk memenuhi hari-hari ku, aku memilih menjadi penyanyi, itu juga setengah hati karna dipaksa sama kenalan ku namanya Donghae,dan sekarang dia yang menjadi manejer ku. Sebenarnya bukan uang yang aku cari, karna dilemari ku sudah dipenuhi uang, bukan maksud sombong tapi kenyataan. Bayangkan saja,aku hidup sudah lebih 200 tahun dan tidak ada orang lain yang aku biayai kecuali diriku sendiri.
Bahkan walau aku tidak kerja pun untuk 100 tahun kedepan uang ku juga tidak akan habis. Jangan tanya kenapa aku tidak menyimpannya di Bank.
*****

pagi pagi sekali Siwon udah datang kerumah ku.
"Tumben kamu pagi-pagi udah nongol disini ?" Kata ku sambil membukakan pintu untuk nya. Dia memang anak yang pantang menyerah sebelum keinginannya tercapai. Tapi aku tidak akan memikir dua kali menyanyikan lagunya,karna karya-karyanya memang patut di acungi jempol dan hanya dia yang memang dekat dengan ku beberapa tahun ini, itu juga karna dia terus mendekati ku,aku berusaha menjauh dari orang-orang disekeliling ku,hanya dia yang begitu ngotot berteman dengan ku. Mungkin urat malunya sudah putus,haha tapi dia sudah aku anggap adik.
"Aku mau mendengar jawaban mu hyeong ?" Tanpa babibu dia langsung mengomel seperti kereta api. Emang ini kelebihannya,yang bisa membuat aku selalu tersenyum melihat tingkahnya.
"Apa kau tidak bisa memberi salam dulu ? Kenapa langsung mengomel tak karuan begini ?" Aku memukul kepalanya, dia langsung meringis.
"Annyeong-haseyo !!!" Dia membungkuk kan badannya.
"Dasar" aku mengambil jaket yang tadi aku letakkan disofa.
"Mau kemana hyeong ?"
"Mau sarapan, kamu sudah makan ?"
"Belum"
"Ayo"
***

"Kamu gak bosan bertahun tahun makan ditempat ini hyeong ?" Siwon bertanya waktu aku membelokkan mobil ke cafe langganan ku.
"Hidup aja aku sudah bosan,apalagi makan" sahut ku sambil turun dari mobil.
"Makanya kau harus menikah, pasti setiap hari ada yang memasak untuk mu" siwon masih bingung kenapa sampai hari ini aku belum punya pacar.
Dan beberapa kali dia juga mengenal kan seorang gadis kepadaku, tapi tetap saja aku belum ada niat buat menjalin hubungan dengan siapapun.
 Aku tidak mau nanti istriku sudah tua sedangkan aku masih muda, karna aku tidak bisa menua, tetap seperti orang yang berumur 35 tahun,bahkan orang sering maengira umurku 28tahunan,haha.
"Sudah jangan banyak bicara, kalau kau cerewet seperti perempuan terus,aku tidak akan sudi menyanyikan lagu mu" sahut ku sambil duduk ditempat biasa aku duduk beberapa tahun belakangan ini.
"Jadi kamu bersedia menyanyikan lagu ku hyeong ?"
"Menurut mu" aku menaikkan alis ku.
"Aaahh.. Gamsahamnida hyeong" siwon berteriak sambil memelukku, sampai seluruh penghuni cafe melihat ke arah kami.
"Apa apaan kau ini" aku langsung mendorong siwon , sampai dia terjatuh dari kursi nya. Dia hanya tertawa, sambil duduk lagi dikursi sebelah ku.
"Tuhan memberkati mu kyuhyun hyeong, kau pasti akan langsung terkenal kalau duet dengan ku" dia tersenyum licik pada ku.
"Bukannya ketenaran ku melebihi kamu, bahkan fans mu gak ada separoh nya dari fans ku"
Dia langsung cemberut "hyeong,kau memang berbakat kalau menghancurkan perasaan orang"
"Selamat pagi, mau pesan apa tuan ?" Seorang pelayan mengahampiri kami.
"Wah..wah..wah kamu lagi kamu lagi, memangnya pelayan disini cuma kamu saja ya" siwon langsung mengomeli pelayan itu.
"Ada apa ?" Aku menatap pelayan itu. Dug, jantung ku berdebar tak karuan lagi. Dia pelayan yang mirip dengan Yoona ku.
"Ini kan pelayan yang semalam numpahin minuman dibaju mu hyeong" siwon menunjuk pelayan itu.
"Joesong-hamnida tuan, atas kelakuan saya semalam" dia membungkukkan badannya padaku.
"Sudahlah, gwaenchansseumnida" aku mulai bisa menguasai perasaan ku. Jadi dia pelayan yang aku tabrak semalam,kenapa aku tidak merhatiin wajahnya semalam ?
"Hyeong,kau sakit ?" Siwon memegang kepalaku. Aku langsung menepis tangannya dan menatap heran.
"Tidak panas, tapi kenapa tingkah mu aneh begini ?"
"Apa maksud mu ?”
"Ah sudah lah" jawab nya
"Saya mau cappuccino sama pancake"
"Sama" jawab siwon ketus sebelum pelayan itu sempat membuka mulut. Aku hanya tersenyum melihat kelakuan Siwon yang masih kekanak-kanakkan.
Aku kembali terpesona melihat wanita itu, mata,hidung,bibirnya semua yang ada didirinya cetakan sempurna dari yoona.
"Hyeong, jangan bilang kalau kau tertarik sama gadis sombong itu ?"
"Tidak,tapi dia mengingat kan aku pada seseorang. Orang yang sampai detik ini belum bisa aku lupakan"
"Kamu selalu mengingat gadis dari masa lalumu itu, memangnya kamu tidak mau membuka lembaran baru bersama wanita yang kamu cintai ?"
"Aku hanya mencintainya, sampai kapan pun" dibenak ku wajah Yoona terlukis jelas.
"Memangnya sudah berapa lama dia meninggalkan mu ?"
"200 tahun"
"Kau kadang memang lucu, tapi bisa kah sekali saja menjawab pertanyaan ku dengan serius"
"Aku serius" aku melihat kan wajah polos ku padanya.
"Kau ini" dia melempar sendok ke arah ku,aku langsung menghindar dan jreng jreng , sendok itu mendarat mulus dikepala pelayan tadi.
"Aau"
Aku menyembunyikan kan senyumku, siwon langsung sembunyi dibelakang punggung ku.
"Apa ini pembalasan dendam tuan ?" Pelayan itu menatap tajam Siwon, sambil meletakkan pesanan kami dimeja.
"Salah kau sendiri nona,selalu datang diwaktu yang tidak tepat" Siwon membela diri.
"Oke, anggap saja aku sial setiap bertemu dengan mu" dia mendengus .
"Silahkan tuan ! " Dia menyiap kan sendok baru untuk ku.
"Thank you"
"Hyeong,kalau cuma mau makan ini aku bisa membuatkan nya untuk mu se ti ap ha ri,kenapa harus repot kesini ?"
"Ehem.., disini masih ada orang tuan" nona itu menatap sinis ke arah Siwon.
"Aku kira kau bukan manusia, mana ada perempuan yang kasar sepertimu ini" Siwon mengeluar kan senyum miringnya.
"Ada yang bisa saya bantu lagi tuan" pelayan itu kembali bersikap ramah pada ku.
"Siapa nama mu ?"
"Na ?" Dia menunjuk dirinya sendiri.
"Ne,kamu. Memangnya ada siapa lagi disini ?" Aku balik bertanya sambil menyuap pancake kemulut ku.
Siwon membentuk pistol dengan jarinya lalu mengarahkan ke pelayan itu dan pura pura menembak.
"Door"dia meniup ujung jarinya dan tersenyum sinis
"Sooyoung" dia menjawab gugup
"Okey, sooyoung kamu bisa meninggalkan kami,biar bocah ini bisa makan dengan tenang" aku berkata sambil mengeluarkan senyum maut ku. "Ne?, sillyehamnida tuan" tapi dia agak ragu melangkah kan kakinya, lalu dia berbalik lagi. "Tapi,tuan apa anda akan memecat saya ?"
"Aku bukan pemilik cafe ini,jadi untuk apa aku memecat kamu ?" Aku sedikit heran dengan pertanyaan nya.
"Tapi ,anda customers tetap disini dan" aku langsung memotong ucapannya "aniyo..aniyo,bukan itu maksud saya" Sooyoung juga memotong perkataan ku.
"Saya mohon tuan,anda jangan melapor ke atasan saya. Saya baru kerja tiga hari disini" dia kembali memohon .
"Saya yang akan melaporkan kamu" Siwon menunjuk ke arah Sooyoung sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Sudah sudah, cepat habiskan makanan mu. Bukannya kita akan ke studio ? Atau kau berniat membuang buang waktu ku lagi "
"Yes, sir" dia langsung menegak habis minumannya.
"Tuan.. "Ooh aku lupa kalau Sooyoung masih berdiri dibelakangku.
"Saya tidak akan melaporkanmu,jadi kamu bisa melanjutkan pekerjaan mu"
"Benarkah , aaah gamsahamida tuan"
Dia membungkuk kan badannya berkali kali. Aku masih bisa melihat dia melompat lompat kecil ke arah dapur.
"Kau menyukainya hyeong ?"
"Siapa ?" Aku pura pura tidak tahu.
"Gadis itu " dia menunju ke arah Sooyoung berdiri.
"Jangan membual,ayo kita pergi"


ToBe Continue.... ^0^

1 komentar:

  1. annyeong haseyo...
    readers, cerita baru lagi nih, hehe.. jangan lupa coment ya,menjadi silent readers itu gak baik loh.. !!

    *yuuhuuuu

    BalasHapus